AUD/NZD Tergelincir Mendekati 1,0750 karena Pasar Tenaga Kerja Australia Menyusut
- AUD/NZD telah turun mendekati 1,0750 karena data Ketenagakerjaan Australia yang suram.
- Laporan ketenagakerjaan yang lemah satu kali mungkin tidak akan menggoyahkan RBA dari jalur pengetatan kebijakannya.
- Pekan ini, keputusan suku bunga dari PBoC akan menjadi sangat penting.
Pasangan AUD/NZD telah menyaksikan aksi jual oleh para pelaku pasar setelah rilis data Ketenagakerjaan Australia yang suram. Suku bunga yang lebih tinggi oleh Reserve Bank of Australia (RBA,) dalam perjuangannya melawan inflasi yang melonjak, telah memaksa perusahaan-perusahaan untuk memberhentikan tenaga kerja mereka karena penurunan jalur investasi dan rencana ekspansi.
Pada bulan Desember, pasar tenaga kerja Australia telah menyusut sebesar 14,6 ribu karyawan sementara jalan mengharapkan penambahan baru 22,5 ribu pekerjaan. Tingkat Pengangguran telah melonjak ke 3,5% terhadap konsensus dan rilis sebelumnya sebesar 3,4%.
Rilis data ketenagakerjaan yang suram bisa menjadi musik di telinga RBA karena RBA melakukan upaya yang konsisten dalam mencapai stabilitas harga. Angka ketenagakerjaan yang lebih rendah dapat mengakibatkan permintaan ritel yang lebih lemah, yang akan memangkas pengeluaran rumah tangga yang sangat besar dalam perekonomian Australia. Biro Statistik Tenaga Kerja Australia melaporkan kenaikan 11,4% dalam belanja konsumen pada bulan November dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.
Laporan ketenagakerjaan yang lemah satu kali diperkirakan tidak akan menggagalkan para pengambil kebijakan RBA dari jalur pengetatan kebijakannya, oleh karena itu, para investor harus bersiap untuk kelanjutan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Ke depan, investor dari benua terkecil dan Selandia Baru akan fokus pada keputusan suku bunga oleh People's Bank of China (PBoC), yang dijadwalkan pada hari Jumat. Mempertimbangkan deflasi dalam Indeks Harga Produsen (IHP) dan reformasi pembukaan kembali setelah epidemi Covid-19, PBoC mungkin akan mencari pelonggaran kebijakan untuk memacu laju kegiatan ekonomi. Perlu dicatat bahwa Australia dan Selandia Baru adalah mitra dagang utama Tiongkok dan keputusan kebijakan moneter Tiongkok mungkin memiliki dampak signifikan pada keduanya.