USD/IDR Lanjut Naik, Rupiah Melemah Lagi ke 16.285, Tunggu Laporan Ketenagakerjaan ADP dan IMP Jasa ISM AS
- USD/IDR naik sehingga menekan Rupiah dan diperdagangkan di sekitar 16.285 sejauh ini.
- Tren pelemahan Rupiah masih berlanjut akibat Dolar AS yang kuat.
- Para pedagang menunggu laporan ketenagakerjaan ADP dan IMP Jasa ISM AS.
Pada perdagangan di sesi Asia siang ini, pasangan mata uang USD/IDR bergerak naik dan pada saat berita ini ditulis. Pasangan mata uang tersebut sedang bergerak di sekitar 16.285. Harga tampaknya berusaha menutup gap yang terjadi dari penutupan kemarin di 16.295 dan pembukaan hari ini di 16.278.
Tren pelemahan Rupiah (IDR) terlihat masih terus berlangsung, meskipun sempat pulih dan menorehkan level terkuatnya pada bulan Mei di 15.882 sejak menyentuh 16.374 pada bulan April lalu.
Menurut Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang baru saja terpilih kembali untuk menjabat di periode 2024-2029, penguatan Dolar AS menjadi salah satu penyebab melemahnya Rupiah, dan menjadi tantangan global yang harus diwaspadai. Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. “Bila diperlukan BI pasti akan masuk ke pasar lewat spot, maupun DNDF (Domestic Non Deliverable Forward),” lanjutnya pada hari Senin, saat berkomentar di parlemen DPR RI.
Dolar AS yang diukur oleh Indeks Dolar AS (DXY) terhadap enam mata uang utama lainnya, bergerak di atas level support 104. DXY sedikit naik pada siang hari ini dan diperdagangkan di 104,20 setelah menyentuh terendah kemarin di 103,99.
Laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang dirilis semalam, menunjukkan bahwa lowongan kerja turun ke 8,059 juta di bulan April, lebih rendah dari yang diprakirakan di 8,34 juta dan di bawah jumlah sebelumnya 8,355 juta.
Rilis IMP Manufaktur ISM AS yang dirilis pada hari Senin juga mengecewakan, menunjukkan pelemahan ke 48,7 dibandingkan dengan angka sebelumnya di 49,2 dan lebih rendah dari prakiraan 49,6. Angka-angka tersebut mengisyaratkan terjadinya perlambatan dalam perekonomian AS.
Hal tersebut membuat pasar global semakin berharap bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan September tahun ini, yang bisa menekan USD karena imbal hasil obligasi AS terseret turun oleh harapan tersebut.
Untuk melihat pergerakan USD lebih lanjut dan isyarat selanjutnya terkait tindakan The Fed, malam ini, para pedagang akan mencermati data ekonomi AS, yang menampilkan rilis laporan ketenagakerjaan sektor swasta dari ADP pada pukul 12:15 GMT (19:15 WIB) dan IMP Jasa ISM bulan Mei pukul 14:00 GMT (21:00 WIB). IMP Jasa ISM diharapkan akan meningkat ke 50,5 dari sebelumnya di 49,4.