Back

USD/IDR Terus Melemah Berusaha Mendekati Support di 15.510 Jelang Neraca Perdagangan Indonesia

  • USD/IDR tampak terus menurun dan mengarah ke SMA 50 di 15.510.
  • Bank Indonesia akan merilis laporan Neraca Perdagangan untuk bulan September pada pukul 11:00 WIB.
  • Di sesi Amerika, fokus akan kembali tertuju pada komentar dari beberapa pejabat The Fed.

Pasangan mata uang USD/IDR terus berusaha mendekati indikator teknis Simple Moving Average (SMA) 50 pada grafik harian yang saat ini di 15.510. Pasangan mata uang tersebut tengah diperdagangkan melemah di 15.567 pada sesi perdagangan Asia menjelang rilis Neraca Perdagangan Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pada sekitar pukul 11:00 WIB akan merilis laporan Neraca Perdagangan untuk bulan September. Data ini sebelumnya mencatatkan surplus meningkat ke USD 2,89 miliar pada bulan Agustus 2024 dari bulan Juli USD 0,50 miliar. Menurut BI, peningkatan surplus ini bersumber dari peningkatan perdagangan nonmigas. BI memandang data yang positif ini dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Selanjutnya, sentimen di pasar keuangan Indonesia juga akan dipengaruhi oleh acara pelantikan atau pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada tanggal 20 Oktober, di akhir pekan ini.

Dolar AS (USD) masih mendapatkan dukungan karena pasar memprakirakan bahwa The Fed berpeluang menghindari pemangkasan suku bunga yang agresif, dan hanya akan memangkas sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan November. Menurut Alat CME FedWatch, ada 86,8% peluang untuk pemangkasan sebesar 25 bp dan 13,2% sisanya memprakirakan tidak ada pemangkasan suku bunga di bulan depan.

Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Minneapolis Neel Kashkari berusaha menenangkan pasar dan menekankan The Fed akan bergantung pada data. Ia juga menyebutkan bahwa pemotongan suku bunga yang "moderat" lebih lanjut mungkin merupakan tindakan yang tepat. Namun, Anggota Dewan Gubernur The Fed, Christopher Waller, menekankan bahwa, jika inflasi naik secara tak terduga, The Fed dapat menghentikan sementara penurunan suku bunga.

Nanti malam beberapa pejabat The Fed lainnya, seperti Daly, Kugler dan Bostic diharapkan untuk tampil dan memberikan komentarnya di sesi perdagangan Amerika.

Indikator Ekonomi

Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan yang dirilis oleh Statistik Indonesia adalah keseimbangan antara ekspor dan impor barang dan jasa secara keseluruhan. Nilai yang positif menunjukkan surplus perdagangan, sedangkan nilai negatif menunjukkan defisit perdagangan. Jika permintaan dalam pertukaran untuk ekspor Indonesia yang stabil terlihat, Rupiah akan menerima efek positif (atau bullish), sebaliknya akan memiliki efek negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Sel Okt 15, 2024 04:00 GMT (11:00 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: $2,83M

Sebelumnya: $2,89M

Sumber:


 

Dolar Australia Mendapat Tekanan Turun karena Ketidakpastian Ekonomi di Tiongkok

Dolar Australia (AUD) tetap melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa, terbebani oleh data neraca perdagangan yang lemah dari Tiongkok, mitra dagang terbesar Australia, yang dirilis pada hari Senin. Selain itu, rencana stimulus fiskal Tiongkok, yang diumumkan di akhir pekan, gagal mendongkrak Dolar Australia, karena para investor masih belum yakin mengenai skala paket tersebut.
अधिक पढ़ें Previous

WTI Jatuh Mendekati $71,00 karena Kekhawatiran terhadap Potensi Gangguan Pasokan dari Iran Mereda

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan penurunan untuk 3 sesi berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $71,10 per barel selama jam-jam perdagangan Asia di hari Selasa. Harga minyak mentah menghadapi tekanan turun menyusul laporan media yang menunjukkan bahwa Israel bersedia menahan diri untuk tidak menargetkan fasilitas minyak Iran, meredakan kekhawatiran terhadap potensi gangguan pasokan.
अधिक पढ़ें Next