Back

Rupiah Indonesia Melemah ke 16.392 Melawan Dolar AS, Tunggu Kesaksian Powell

  • Rupiah Indonesia (IDR) kembali terjungkal melawan Dolar AS (USD) yang diperdagangkan di 16.392.
  • Keyakinan Konsumen Indonesia  masih kuat, meski sedikit turun ke 127,2 pada bulan Januari.
  • Kesaksian Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang dimulai hari Selasa akan dicermati.

Rupiah Indonesia (IDR) kembali dibuka lebih lemah di 16.359 melawan Dolar AS (USD) pada awal perdagangan sesi Asia dan kini tengah diperdagangkan di 16.392. Pasangan mata uang USD/IDR kemarin ditutup lebih kuat di 16.356 menurut data dari grafik TradingView. 

Rupiah kemungkinan masih berpotensi melemah menjelang kesaksian Jerome Powell, Ketua The Fed di hadapan Senat AS yang akan dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang utama lainnya sekarang kembali bergerak di atas 108,30-an.

Bank Indonesia (BI) baru saja merilis data terbaru Keyakinan Konsumen Indonesia untuk bulan Januari, yang menunjukkan angka 127,2. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan data bulan Desember sebelumnya, yang mencapai rekor tertinggi sepanjang tahun 2024 di angka 127,7. Keyakinan konsumen yang tetap kuat pada Januari 2025 didorong oleh dua indikator utama, yaitu Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE). IEK mencatatkan angka 140,8, meningkat dari bulan sebelumnya yang berada di angka 139,5. Sementara itu, IKE tetap berada di level optimis dengan angka 113,5, meskipun sedikit menurun dari angka bulan sebelumnya yang mencapai 116,0.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja menandatangani perintah untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada impor baja dan aluminium. Keputusan ini akan berdampak pada beberapa negara mitra dagang utama AS dan memicu kemungkinan terjadinya perang dagang.

Tarif yang direncanakan itu muncul setelah Presiden Trump memberlakukan tarif 10% pada impor Tiongkok. Sebagai balasan, Tiongkok akan mengenakan tarif 10-15% pada produk AS seperti gas alam cair, batu bara, mesin pertanian, dan lainnya, yang mulai diberlakukan pada hari Senin

Dalam pengarahan harian pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak memberikan tanggapan spesifik mengenai rencana tarif baja dan aluminium. Namun, juru bicara kementerian, Guo Jiakun, menyampaikan peringatan bahwa proteksionisme dan perang dagang tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. "Saya ingin menekankan bahwa proteksionisme tidak akan menghasilkan apa-apa. Perang dagang dan tarif tidak akan menghasilkan pemenang," kata Guo Jiakun, seperti yang dilansir Bloomberg.

Di samping itu, data inflasi konsumen AS terbaru yang akan dirilis hari Rabu besok, yang akan menentukan arah pergerakan Dolar AS (USD) dalam jangka pendek dan berpotensi memberikan dampak signifikan pada nilai tukar pasangan mata uang USD/IDR.

Perhatian pasar saat ini beralih ke kesaksian Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang akan dimulai hari Selasa. Dalam kesaksian tersebut, Powell mungkin akan memberikan petunjuk tentang arah kebijakan suku bunga di masa depan, yang berpotensi mempengaruhi nilai tukar Dolar AS.

Indikator Ekonomi

Keyakinan Konsumen

Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia mencerminkan perubahan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi dibandingkan dengan satu bulan sebelumnya. Laporan tersebut mencakup Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) untuk menggambarkan gambaran akurat terkait sentimen konsumen di negara ini.

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Sel Feb 11, 2025 03.00

Frekuensi: Bulanan

Aktual: 127.2

Konsensus: -

Sebelumnya: 127.7

Sumber:


 

USD/CAD mempertahankan keuntungan di dekat 1.4350 di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan

USD/CAD memperpanjang kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 1,4330 selama jam Asia pada hari Selasa
अधिक पढ़ें Previous

GBP/USD Lanjutkan Pelemahan Mendekati 1,2350 di Tengah Sentimen Risk-Off Setelah Tarif Trump

GBP/USD melanjutkan tren penurunannya untuk hari keempat berturut-turut, diperdagangkan di dekat 1,2350 selama jam Asia pada hari Selasa
अधिक पढ़ें Next