Minyak Brent Melonjak Ke $70 Di Seputar Serangan Bandara Baghdad

• Minyak Brent menguat di seputar meningginya ketegangan di timur tengah.
• Serangan rudal AS di bandara Baghdad telah memperkenalkan risiko geopolitik ke pasar.

Nada penawaran beli di sekitar minyak Brent menguat, mendorong harga lebih tinggi dari $66,20 ke $66,90 di balik pembaruan ketegangan di timur tengah dan meningkatkan prospek gangguan pasokan di wilayah tersebut.

TV Irak dan tiga pejabat Irak mengatakan Jumat bahwa Jenderal Iran Qassim Soleimani, kepala Pasukan elit Iran Quds dan Abu Mahdi al-Muhandis, deputi komandan milisi yang didukung Iran yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer telah tewas dalam serangan rudal AS di bandara internasional Baghdad.

Serangan rudal itu terjadi setelah agresi Malam Tahun Baru oleh milisi yang didukung Iran di Kedutaan Besar AS di Baghdad. Serangan di bandara Baghdad telah dikonfirmasi oleh pejabat AS.

Konfrontasi dengan kekerasan telah menimbulkan risiko geopolitik tertentu dan mendorong harga minyak lebih tinggi.

Irak beresiko tinggi terhadap gangguan pasokan minyak tahun ini, menyusul meningkatnya ketegangan antara AS dan kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran di negara tersebut, para analis di RBC Capital Markets memperingatkan dalam catatan Kamis, menurut Market Watch.

Jadi, jika ketegangan AS-Iran meningkat lebih jauh, minyak dapat menantang tertinggi baru-baru ini di dekat $66,38.

Menggoda penurunan mingguan

Meskipun sesi Asia naik, minyak Brent masih turun 1,95% pada basis week-to-date. Penutupan mingguan di zona merah akan mengakhiri tren kemenangan empat minggu.

Benchmark menguat hampir 22% di 2019 untuk mencatatkan kenaikan tahunan terbesar sejak 2016.

Level-level teknis