EUR/USD: Inflasi Negatif Zona Euro Adalah Penyebab Kekhawatiran Pembeli
- EUR/USD diperdagangkan di dekat 1,19, setelah mengukir palu terbalik yang bearish pada hari Selasa.
- Pasar mungkin mulai memperhitungkan stimulus ECB tambahan, ketika inflasi Zona Euro di bawah nol.
- ECB mungkin menjadi tulang punggung Euro untuk menghentikan kenaikan mata uang.
Inflasi negatif Zona Euro yang dirilis Selasa menimbulkan risiko penurunan untuk EUR/USD. Pasangan mata uang ini diperdagangkan di wilayah merah di dekat 1,19 pada saat ini, setelah menghadapi penolakan di atas 1,20 pada hari Selasa.
ECB gagal memacu inflasi
Inflasi Zona Euro jatuh ke wilayah negatif pada bulan Agustus, dengan indeks harga konsumen jatuh 0,2% secara tahunan dibandingkan kenaikan di bulan Juli 0,4%.
Para ekonom telah mengantisipasi pelemahan inflasi. Namun, pasar tidak siap untuk angka di bawah nol.
Bank Sentral Eropa telah memperluas neracanya dari EUR 4.500 miliar menjadi EUR 6.424 miliar dalam 5,5 bulan terakhir untuk membantu ekonomi menyerap guncangan yang timbul dari wabah virus Corona. Meski begitu, inflasi Agustus berubah negatif. Sementara stimulus ECB tidak memberikan hasil yang diinginkan, respon bank sentral terhadap disinflasi yang terus-menerus, jika ada, kemungkinan akan menjadi lebih banyak stimulus. Dengan demikian, nada penawaran beli di sekitar EUR bisa melemah dalam waktu dekat.
ECB mungkin juga mencoba untuk berbicara menurunkan Euro, yang telah menguat 6% pada kuartal ini saja. "Kurs EUR/USD penting. Jika ada kekuatan yang menggerakkan kurs Euro-Dolar, itu masuk ke dalam perkiraan global dan Eropa kami dan pada gilirannya memberi masukan ke dalam pengaturan kebijakan moneter kami," kata kepala ekonom ECB Philip Lane Selasa malam. dalam konferensi online.
Fokusnya adalah pada laporan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Agustus dan pidato Fed Williams pada hari Rabu. Dolar mungkin menghadapi tekanan jual, mendorong EUR/USD lebih tinggi ke 1,20 jika data pekerjaan berada di bawah perkiraan, memvalidasi keputusan Federal Reserve baru-baru ini untuk mengadopsi pendekatan yang lebih santai untuk mengendalikan inflasi.