USD/JPY Konsolidasi di Sekitar 135,00, Potensi Sisi Bawah Tampak Terbatas
- USD/JPY memperoleh beberapa daya tarik positif pada hari Senin, meskipun tidak ada tindak lanjut aksi beli yang kuat.
- Sentimen risk-on merusak safe-haven JPY dan memperpanjang dukungan di tengah kenaikan imbal hasil obligasi AS.
- Pesanan Barang Tahan Lama AS yang optimis gagal mengesankan pembeli USD atau memberikan dorongan apa pun kepada pasangan mata uang ini.
Pasangan USD/JPY menarik beberapa aksi beli-saat-turun pada hari pertama minggu baru dan rally lebih dari 100 pips dari swing low harian, di sekitar pertengahan 134. Harga spot melonjak ke tertinggi dua hari selama awal sesi Amerika Utara, meskipun tampaknya kesulitan memanfaatkan pergerakan di tengah pelemahan moderat dolar AS.
Greenback memang menarik beberapa aksi beli setelah rilis Pesanan Barang Tahan Lama AS yang optimis, yang secara tak terduga naik 0,7% di bulan Mei. Selain itu, pesanan tidak termasuk barang transportasi juga melampaui estimasi dan mencatat pertumbuhan 0,7% selama bulan yang dilaporkan. Meskipun demikian, berkurangnya peluang kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif membuat pembeli USD tetap defensif dan bertindak sebagai penghambat bagi pasangan USD/JPY, setidaknya untuk saat ini.
Namun, latar belakang fundamental mendukung prospek dimulainya kembali pergerakan bullish kuat baru-baru ini ke puncak 24 tahun. Penurunan tajam harga komoditas baru-baru ini meredakan kekhawatiran terhadap kenaikan lebih lanjut dalam tekanan inflasi dan meningkatkan kepercayaan investor. Itu terbukti dari nada yang umumnya positif di sekitar pasar ekuitas, yang mungkin terus melemahkan safe-haven yen Jepang dan bertindak sebagai pendorong untuk pasangan USD/JPY.
Dorongan risk-on mendorong imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan mengakibatkan pelebaran perbedaan imbal hasil AS-Jepang. Selain itu, divergensi besar dalam sikap kebijakan yang diambil oleh Bank of Japan (dovish) dan Federal Reserve (hawkish) mendukung pedagang bullish. Oleh karena itu, pullback signifikan apa pun dapat dilihat sebagai peluang beli dan kemungkinan besar akan tetap terbatas menjelang penampilan Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Kamis.